kemaren atau lebih tepatnya tanggal 28 September 2013, kami ber-21 nonton Insidious Chapter 2 ini. Hahahaha ber-21, rame banget emang, hampir setengah bioskop itu isinya kami semua.
Tapi justru asik ramai-ramai kayak gitu, jadi kalau mau teriak sekeras-kerasnya santai aja. Tapi ya kebanyakan temen2ku yang teriak, aku ujung2nya cuma ketwa dengerin mereka yang teriak kayak lagi paduan suara hahahah -_-
well, Insidious Chapter 2 ini merupakan lanjutan dari Insidious (yaiyalah -_-) . Pokoknya harus nonton yang pertama dulu baru ngerti yang kedua ini. Di insidious yang pertama, Kita tahu persis apa yang terjadi di ending Insidious: Josh Lambert (Patrick Wilson) berhasil meyelamatkan putranya, Dalton (Ty Simpkins) dari setan “Darth Maul”. Dan Apa yang terjadi kemudian adalah hantu nenek grandong yang selama ini menunggunya berhasil ikut pulang, menghinggapi raga Josh lalu membunuh Elise (Lin Shaye) sang cenayang. Dan film pertamanya berakhir setelah Renai (Rose Byrne) melihat gambar mengerikan di kamera Elise.
Bener banget, kalau aku memang udah nebak, di dalam badan Josh itu bukan si Josh lagi melainkan Arwah jahat yang menghinggapi badannya.
Nah, Chapter 2 memulai kisahnya sesaat setelah peristiwa seri pertamanya berakhir. Untuk sementara Josh, Renai dan ketiga putranya tinggal di rumah ibu Josh, Lorraine (Barbara Hershey) sembari menenangkan diri. Tetapi tentu saja setelah apa yang sudah dilihatnya, Renai tidak pernah merasa bahwa mimpi buruk itu berkahir begitu saja, terlebih ia menemukan kembali kejadian-kejadian gaib di rumah ibu mertuanya itu plus sosok Josh yang berubah, tidak hanya Renai bahkan Lorraine pun turut merasakan keganjilan itu dan memutuskan untuk menyelidiki lebih jauh apa yang sebenarnya terjadi pada diri putra satu-satunya itu sebelum semuanya terlambat.
Seperti yang sering kamu dapatkan di dua horor Wan sebelumnya, masih akan ada rumah yang diganggu, koridor-koridor gelap, pintu berderit, benda bergerak sendiri, sekelebat penampakan hantu sampai momen jump scare tak terduga yang menguji kekuatan jantungmu bersama scoring menyayat dari komposer langganan Wan, Joseph Bishara. Tetapi Chapter 2 tidak hanya mencoba mengulangi formula creepy yang sama dengan seri pertamanya atau mungkin juga The Conjuring yang banyak memberikan inspirasi Wan untuk sekuel Insidious ini tanpa perkembangan. Ada sesuatu yang lebih dalam yang hendak dihadirkan Wan untuk melebihi seri pertamanya dengan mengisi naskah garapan Leigh Whannell dengan kedalaman yang lebih jauh lagi dari sekedar horor rumah angker dengan membawa settinya keluar dari kediaman ke. Seperti kata Wan, Chapter 2 sedikit bergeser dari sekedar horor haunted house semata. Ini seperti thriller domestik dengan unsur supranatural kuat di dalamnya bersama sedikit sentuhan klasik The Shining, misteri lama yang terungkap dengan kemunculan paranormal baru yang menggunakan dadu ketika berbicara dengan orang mati.
Di dalamnya juga ada masa lalu Josh yang tergambar rangkaian flashbcak
1986 ketika Lorraine muda bersama Elise muda berusaha untuk
‘menyembuhkan’ Josh, meskipun kita sama-sama mengetahui itu tidak
sepenuhnya berhasil di masa depan nanti. Tetapi bagaimanapun masa lalu
sangat berperan penting pada Chapter 2 ini untuk mengungkap
beberapa fakta mengerikan tentang diri Josh dan siapa sebenarnya hantu
nenek bergaun hitam yang menerornya selama ini. Ada juga elemen time travel
yang dimasukan Wan yang dan harus diakui bagaimana dengan cerdas Wan
memanfaatkan perjalan waktunya untuk menempel dengan sekuen-sekuen seri
pertamanya, menjadikan kedua seri ini seperti satu paket horor yang
tidak terlepaskan satu sama lain.
Mungkin tidak lebih baik, tetapi ini
masih sama menakutkannya dengan seri pertamanya lengkap dengan segala
teror-teror klasik khas Wan. Dan seperti layaknya sebuah sekuel, Insidious: Chapter 2
mencoba untuk tampil lebih besar ketimbang seri pertamanya dengan
menghadirkan lebih banyak misteri dan teror baru yang dibangun dengan
semangat lama. Ending-nya menjelaskan bahwa akan ada seri berikutnya di masa depan, namun mengingat pernyataan Wan yang emoh menggarap horor lagi, kita hanya bisa berharap franchise ini masih tetap kuat tanpa campur tangan seorang James Wan.
(source: http://movienthusiast.com/2013/09/review-insidious-chapter-2-2013/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Any critic, comment or suggestion? Just write down ;)